BKKBN bersama Putih Sari Anggota Komisi IX DPR RI Terus Promosikan KIE Untuk Penurunan Stunting di Daerah Khusus

BKKBN bersama Putih Sari Anggota Komisi IX DPR RI Terus Promosikan KIE Untuk Penurunan Stunting di Daerah Khusus

GUE JABAR | KABUPATEN BEKASI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana nasional (BKKBN) perwakilan Jawa Barat bersama komisi IX DPR RI terus melakukan kampanye penurunan stunting ke masyarakat dengan mempromosikan KIE dan kali ini di desa Pasir Gombong Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (28/09/2023).

Tampak hadir dalam kampanye tersebut anggota DPR RI Komisi IX, drg. putih sari, Perwakilan BKKBN Jawa Barat Adang Samsul Hadi, Kepala Dinas BKKBN Kabupaten dr.Firzawati S.Si., Apt, MKM, Tokoh masyarakat H. Junaedi S.Sos serta aparatur pemerintahan setempat.

Anggota Komisi IX DPR DI drg. Putih Sari mengingatkan warga agar menunda perkawinan di usia dini. Dicontohkan perkawinan yang baik adalah wanita di usia 20 tahun untuk Pria di usia 25 tahun.

Sehingga kelak sang isteri hamil dan melahirkan secara fisik dan mental sudah mapan sehingga dipastikan sang Bayi akan lahir sehat (Tidak terdampak kasus Stanting) atau gagal tumbuh.

”Intinya komisi IX DPR- RI Konsekwen peduli pada kasus stunting. Sehingga kami selalu mengkampanyekan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bekasi,” jelas drg Putih Sari

Drg Putih Sari menjelaskan tentang pentingnya rumah tangga selalu mengenal program KB seperti menggunakan alat kontrasepsi karena dengan menggunakan Alat Konterasepsi yang ada di program KB. Amatlah membantu bagi keluarga dengan demikian keluarga yang penuh dengan rencana menjadi sejahtera.

Hal lain dijelaskan Adang Samsul Hadi menjelaskan bahwa stunting adalah tumbuh kembang yang tidak baik akibat dari kekurangan gizi dan infeksi yang berulang.

Adang sendiri Pokus pada penjelasan ibu hamil dan masa hamil agar selalu menjaga cabang bayinya.

Dengan mengkonsumsi makanan sehat penuh gizi Sehingga ketika sang bayi lahir dipastikan tidak beresiko Stunting (gagal tumbuh).

” Sejak bayi lahir sampai usia satu tahun atau seribu hari harus terpenuhi gizinya,” Demikian dijelaskan Firda

Menurut Adang Samsul Hadi kelurahan harus mengetahui tentang stunting Yaitu perkembangan otak yang tidak optimal pada anak Gangguan pada pertumbuhan fisik dan metabolisme anak.

“Selain itu Stunting juga berisiko membuat anak lebih mudah sakit dan kurang produktif ketika dewasa nanti,” pungkas Adang.

Related Articles

Stay Connected

20,826FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles