Jalan Alternatif Cikarang Pelaukan Kumuh, Pengguna Jalan Merasa Terganggu

Jalan Alternatif Cikarang Pelaukan Kumuh, Pengguna Jalan Merasa Terganggu

GUE JABAR | KABUPATEN BEKASI – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bekasi sejatinya untuk memudahkan masyarakat dalam bekerja dan sebagai akses untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat, sama hal nya dengan pembangunan pengerasan jalan di pinggiran kali cilemah abang yang melintasi dari Perum GCC Cikarang Utara hingga wilayah Desa Karang Rahayu Kecamatan Karang Bahagia.

Yang patut jadi perhatian ialah pada jalan alternatif yang seharusnya menjadi akses para pengguna jalan (Masyarakat) yang hendak berangkat dan pulang bekerja harus terhambat dengan kumuhnya kondisi jalan yang tepatnya di jalan irigasi tanggul Nirwana Desa Sukaraya Kecaatan Karang bahagia, yang di bangun oleh Pemkab Bekasi pada 2021 lalu.

Sepanjang jalan masih ditemui berserakanya sampah dan juga limbah yang ditaruh oleh pengusaha limbah yang tinggal dibantaran kali Cilemah Abang atau jalan irigasi tanggul Nirwana tersebut, bukan hanya limbah yang ada di pinggiran jalan namun para pengusaha limbah tersebut juga memarkirkan kendaraan nya di pinggiran jalan sehingga sangat mengganggu pengguna jalan dan sering menimbulkan kemacetan.

Iyang selaku pengguna jalan sangat menyayangkan adanya kegiatan tersebut yang dilakukan oleh para pengusaha limbah, karena selain jalan yang bagus tersebut menjadi tempat limbah dan parkir mobil, juga sering terjadi kemacetan.

“Jalan alternatif pinggiran kali dari pintu Puri Nirwana 2 sampai pintu Puri Nirwana 1 apa ada solusinya sampai barang berserakan dan mobil hampir setiap hari parkir di pinggir jalan yang sudah jelas itu kan jalan untuk fasilitas umum bukan pribadi,” Ucap Iyang.

“Mohon untuk yang berwenang dan bertanggung jawab untuk di kondusifkan masalah yang saya rasa sudah banyak pengendara yang merasa terganggu dengan kondisi jalan seperti ini,” Ungkapnya.

Salah satu warga yang juga tokoh di Karang Bahagia Sasmita juga ikut menyoroti permasalahan jalan irigasi tanggul Nirwana yang sangat kumuh keadaanya.

“Terkait jalan irigasi tangul nirwana Desa Sukaraya, saya menilai pemerintah desa dan kecamatan maupun pihak PJT, banyak aktivitas para penghuni bangunan liar (BANGLI) yang ada sebagian menguasai badan jalan ketika mereka beraktivitas, kalau kata bahasa kita orang Bekasi, se’enaknya dewek ora mikirin pengguna jalan lain, padahal jalan tersebut dibangun dengan anggaran negara dari uang rakyat,” ungkap Sasmita memaparkan.

Masih menurut Sasmita, jalan tanggul irigasi nirwana adalah jalan Alternatif bagi penguna lalu lintas yang berangkat dan pulang bekerja.

“Bayangkan saja kalau kita melintas di jalan itu baik berkendaraan mobil atau motor, harus merayap pelan-pelan, karena sebagian badan jalan banyak terparkir mobil pengangkut rongsok dan matrial lainya yang sengaja dionggokan pada badan jalan,” ungkapnya.

“Dan saya juga banyak melihat sampah berserakan lalu dibakar pada sisi jalan dan sungai, yang mana itu akan menyebabkan Sendimentasi atau pendangkalan pada badan sungai dan terjadinya terminal sampah di setiap pintu air, itu fakta, seharusnya pemerintah wilayah berkaca pada sungai Cijambe wilayah Utara Bekasi, ribuan kubik sampah menumpuk hingga harus merepotkan kita semua dan menguras anggaran ratusan juta rupiah,” paparnya.

“Coba kalau hal ini dilakukan langkah preventif sejak dini itu akan lebih baik, mencegah lebih baik daripada mengobati, kalau hal ini dibiarkan berlarut saya atas nama masyarakat akan membuat laporan resmi kepada Aparat Penegak Hukum (APH), terhadap para pelaku yang menggangu para pengguna jalan,” Imbuh Sasmita

Dikatakannya Sasmita, ” Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 , Tentang Lalu lintas dan angkutan jalan, sudah jelas mengatur itu, siapa yang berani melanggar itu artinya melawan aturan negara,” tegasnya.

(Redaksi)

Related Articles

Stay Connected

20,826FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles