Peringati 10 Muharram 1445 H, Paguyuban Gemilang Santuni Ratusan Anak Yatim
GUE JABAR | KABUPATEN BEKASI – Paguyuban Gemilang berbagi kebahagiaan kepada ratusan anak yatim pada saat memperingati 10 Muharram 1445 Hijriah, yang berlangsung di Balai Warga Kp. Lio RT 05/03, Desa Wibawamulya, Cibarusah, Minggu (30/7/2023)
Acara itu juga dihadiri Kepala Desa Wibawamulya, Danramil Cibarusah Kanit Binmas Polsek Cibarusah, Ketua BPD Wibawamulya, Ustad Arif Rahman Hakim Tokoh Agama Wibawamulya dan ratusan anak yatim.
Ketua Pelaksana Santun Anak Yatim Eka Maulana sekaligus seketaris Garda Pasundan DPD Kabupaten Bekasi mengatakan, melalui momen 10 Muharram ini dirinya mengajak semua untuk mencintai anak yatim.
“Mari kita mencintai yatim, pada momen 10 Muharram tahun ini Paguyuban Gemilang menyantuni sebanyak 106 anak yatim,” katanya.
Eka Maulana juga mengajak untuk mendoakan para dermawan agar Allah subhanahu wa ta’a ala (SWT) memberikan balasan terbaik karena telah menyisihkan hartanya untuk anak yatim.
“Doa kita minta kepada Allah SWT agar memberikan balasan terbaik untuk donatur yang menyisihkan hartanya untuk anak yatim pada acara ini,” katanya.
Sementara, Ketua Paguyuban Gemilang Asep Basuki Rahmat mengatakan, bahwa kegiatan santunan anak yatim pada peringatan 10 Muharram merupakan kegiatan rutin Paguyuban Gemilang.
“Mudah-mudahan kegiatan santunan ini bisa kami gelar kembali di tahun yang akan datang, sehingga menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya,” kata dia.
Asep Basuki Rahmat menambhakan, bulan Muharram adalah bulan pertama dalam penanggalan kalender hijriah, sehingga merupakan bulan yang banyak memiliki keistimewaan. Pada bulan ini, terdapat banyak keutamaan dan makna penting bagi umat Islam, pada bulan ini untuk melaksanakan puasa Asyura dan menyantuni anak yatim.
“Hari ini hari bahagia, kita menghormati hari yang Allah SWT kagumi. Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk berpuasa pada hari Asyura, juga menyantuni anak yatim untuk mendapat keberkahan. Oleh karena itu, ini adalah kesempatan yang sangat berharga. Kita diberi kesempatan untuk menjamu anak yatim, mendengar tausyiah, maka rugilah orang yang tidak ikut dan tidak mau meluangkan waktunya untuk memanfaatkan kebaikan dan nikmat karunia Allah SWT,” tandasnya.
(Lie)