Ada apa dengan Jawa Barat, Jawa Barat Perlu Perubahan
Bandung Minggu 24 November, Gerakan aspirasi pemuda rakyat Bekasi mengadakan riset untuk menelusuri permasalahan yang ada di Jawa Barat,
Dalam kegiatan tersebut kami melakukan sesi wawancara ke beberapa responden dengan segmentasi mahasiswa dan para masyarakat sekitar
Salah satu responden yang kami temui berucap bahwa pemerintah daerah Jawa Barat kurang dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam menyampaikan informasi pelayanan publik
Hal seperti ini menjadi kebiasaan pemerintah daerah, bahwa mereka hanya mengenyampingkan Aspirasi dan pelayanan terhadap masyarakat, bukti nyatanya dalam 3 point yg kami tanyain, terkait pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan ( pengangguran ) masyarakat banyak tidak terfasilitasi dengan baik,
Salah satu responden kami menjawab, saya asli jawa barat tinggal di bandung, namun saya merasa tidak tau kemana saya harus menyampaikan kendala yang saya alami, seperti contoh nya , saya tidak memiliki akses pelayanan kesehatan atau BPJS tiap kali saya atau keluarga sakit, kami kebingungan untuk berobat kemana?
Dan itu menjadi salah satu Kendala yang sangat problematik di kalangan masyarakat bandung, padahal kota bandung adalah ibukota Jawa Barat, apa yang menjadi kendala dari pemerintah daerah dalam menangani permasalahan yang terjadi di ranah masyarakat
Kedua pendidikan, sulitnya akses dalam mengurus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah berbasis negeri, ini jadi hal yg lumrah di provinsi Jawa Barat “ucap salah satu responden kami
Begitu pun lapangan pekerjaan yang sangat sedikit, bahkan pekerjaan menjadi sang juru foto adalah hal yang menjadi solusi para masyarakat sekitar kota bandung untuk mencari sesuap nasi
Dan adanya permasalahan baru yang tejadi di ibukota tanah Pasundan ini, efek pembagunan gedung dan pemangkasan lahan, berdampak dengan penyumbatan saluran air ke aliran sungai dan mengakibatkan jalan raya bandung banjir dimana mana, itu lah yang harus dicermati pemerintah daerah Jawa Barat, sebelum melakukan pembangunan harus memperhatikan sebab akibat nya.
Jika seperti itu ,Apakah Jawa Barat sudah tak layak dijadikan tempat untuk hidup, begitulah kesanya.
Masalah masalah yg terjadi itu sebenarnya dapat ditanggulangi jika pemerintah daerah mampu turun langsung ke masyarakat untuk memfasilitasi permasalahan rakyat nya, bukan hanya memantau kotak kosong diatas meja kantor Pemda.
Kami anggota germaksi mengajak seluruh masyarakat agar turut andil dalam bersuara jika hal hal seperti ini makin melebar dan jadi kebiasaan pejabat publik, hal itu bisa tersampaikan kepada pemerintah daerah jika kita mau speak up dan bersuara karena hanya suara lah yg bisa didengar
Pesan kami siapapun pemimpin atau gubernur Jawa Barat nanti, harus mau turun langsung ke masyarakat.
(Genta)