Polres Metro Bekasi Ungkap Kasus Tawuran Remaja, 6 Pelaku Diamankan, Semua di Bawah Umur

Polres Metro Bekasi Ungkap Kasus Tawuran Remaja, 6 Pelaku Diamankan, Semua di Bawah Umur

Kabupaten Bekasi – Gue Jabar || Kepolisian Resor Metro Bekasi berhasil mengungkap kasus tawuran remaja yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Dalam konferensi pers di Mapolsek Kedungwaringin, Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustopa S.I.K., M.H., didampingi Kapolsek AKP Aliyani dan Kasi Humas AKP Akhmadi, mengumumkan bahwa pihaknya telah mengamankan 6 orang pelaku tawuran dan menetapkan 1 orang lainnya dalam daftar pencarian orang (DPO).

Peristiwa kekerasan tersebut terjadi pada Sabtu malam, 19 Juli 2025, di Jalan Raya Rengasbandung, RT 002/RW 003, Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi. Mirisnya, seluruh pelaku dan dua korban yang mengalami luka-luka adalah anak di bawah umur.

“Kami sangat prihatin. Baik korban maupun pelaku, semuanya masih anak-anak. Ini menjadi tamparan keras bagi kita semua sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat,” ujar Kombes Mustopa.

Tawuran Direncanakan, Senjata Tajam Disembunyikan di Luar Rumah, Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa para pelaku merencanakan tawuran secara sistematis dengan menyepakati lokasi yang minim patroli polisi dan menyembunyikan senjata tajam di titik tertentu di luar rumah agar tidak dicurigai orang tua.

Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi:

1 bilah senjata tajam jenis corbek

1 bilah cerulit

2 unit sepeda motor Honda Beat

2 potong celana panjang warna biru

1 sweater biru

Peran Pelaku:

BM – Membawa sajam (corbek)

AL – Membawa sajam (cerulit)

MI, FAK, CLA – Berperan sebagai joki

Egi – Masih buron (DPO)

Para tersangka dijerat Pasal 80 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 170 ayat (2) Jo Pasal 351 ayat (2) KUHP.

Reaksi Orang Tua: Kaget, Anak Dikenal Baik di Rumah

Keluarga para pelaku mengaku tidak menyangka anak-anak mereka terlibat tawuran. Selama ini mereka dikenal sebagai anak baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda perilaku menyimpang.

“Orang tua mereka mengaku tidak tahu-menahu. Para pelaku menyimpan senjata tajam di tempat khusus di luar rumah. Ini menunjukkan adanya perencanaan yang terorganisir,” ungkap Kapolsek Aliyani.

Dua Remaja Luka, Kapolres Serukan Pengawasan Ketat

Akibat kejadian tersebut, dua korban mengalami luka sabetan senjata tajam dan masih menjalani perawatan medis. Kapolres menegaskan pentingnya pengawasan dari orang tua agar anak-anak tidak berada di luar rumah hingga larut malam.

“Jam 10 malam, anak-anak seharusnya sudah di rumah. Ini soal keselamatan mereka,” tegas Kombes Mustopa.

Sekolah Diminta Aktif, Alumni Jangan Wariskan Budaya Tawuran Sebagian besar pelaku tercatat sebagai siswa aktif di sejumlah SMP di wilayah Kabupaten Bekasi. Karena itu, pihak kepolisian mendorong sekolah dan alumni untuk menjaga lingkungan pendidikan dari pengaruh buruk budaya tawuran.

“Kami minta para alumni tidak mewariskan kebiasaan buruk seperti tawuran kepada adik kelasnya. Wariskan semangat prestasi, bukan kekerasan,” tambah Kapolres.Dalam Pres liris tersebut hadir juga Bpk M. Riza, K3S sebagai K3S SMP Kabupaten Bekasi dan memberikan himbauan, Menanggapi kasus ini,  mengaku prihatin dan menyatakan bahwa pihak sekolah akan mengambil langkah-langkah konkret dan tetap mengacu pada UU Perlindungan Anak no 35 Tahun 2014

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Seluruh kepala sekolah akan kami kumpulkan untuk merumuskan program pencegahan secara terpadu, termasuk penguatan pendidikan karakter, patroli pendidikan, dan pendekatan personal kepada siswa yang berpotensi terlibat, kasus tauran Dan sangat menghimbau peran Orang tua.

“Kami juga akan meningkatkan komunikasi dengan orang tua murid agar pengawasan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah. Ini bukan tanggung jawab satu pihak, melainkan tanggung jawab bersama,” tambahnya.

Peringatan Serius: Cegah Anak Jadi Korban atau Pelaku

Kasus ini menjadi peringatan bahwa pengawasan terhadap anak remaja tidak bisa lagi bersifat permisif. Tawuran bukan lagi sekadar kenakalan remaja, tetapi telah menjurus pada kriminalitas serius yang dapat merenggut nyawa.

Peran keluarga, sekolah, tokoh agama, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk generasi muda yang bebas dari kekerasan. (Elon)

Related Articles

Stay Connected

20,826FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles