Audiensi Ditjen Intram di Kota Jababeka : Jababeka Berikan Gambaran Mobilitas Masyarakat dan Potensi Integrasi Transportasi

Audiensi Ditjen Intram di Kota Jababeka : Jababeka Berikan Gambaran Mobilitas Masyarakat dan Potensi Integrasi Transportasi

Kabupaten Bekasi – Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional, dengan Cikarang Raya di Kabupaten Bekasi sebagai salah satu pusat penggeraknya. Kota Jababeka, sebagai kawasan industri di Cikarang, terus memperkuat posisinya sebagai kota mandiri berbasis industri terbesar di Asia Tenggara sekaligus menjadi penyangga kawasan metropolitan. Pertumbuhan ekonomi dan populasi yang pesat didukung oleh lebih dari 2.000 perusahaan nasional maupun multinasional menjadikan Jababeka motor penting bagi perekonomian dan investasi nasional.

Peningkatan aktivitas tersebut mendorong kebutuhan akan infrastruktur yang andal, terutama moda transportasi yang memastikan. Sebagai hinterland Jabodetabek, konektivitas Kota Jababeka dengan kawasan sekitarnya menjadi faktor penting untuk memastikan pergerakan pekerja dan logistik berjalan efisien tanpa membebani aktivitas harian,

Kajian akademisi  mencatat sekitar 770 ribu perjalanan harian di Cikarang Raya Kabupaten Bekasi, dengan 46% di antaranya berasal dan menuju Jababeka. Angka ini menegaskan peran strategis Jababeka dalam menampung ekspansi penduduk dan industri, sekaligus pentingnya sistem transportasi yang lebih terintegrasi.

Menjawab kebutuhan tersebut, Jababeka terus memperkuat pengembangan kota mandiri melalui konsep Transit-Oriented Development (TOD). Penyempurnaan konsep ini memungkinkan terciptanya sistem mobilitas yang lebih efisien, aksesibel, dan terintegrasi bagi penghuni, pekerja,serta pelaku bisnis.

“Penerapan konsep TOD di Jababeka merupakan langkah strategis dalam membangun kota yang berorientasi masa depan,” ujar Ivonne Anggraini, Presiden Direktur PT Graha Buana Cikarang. “Kami berkomitmen menciptakan ekosistem perkotaan yang terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga Jababeka tidak hanya menjadi pusat pertumbuhan industri, tetapi juga model kota mandiri modern yang mampu bersaing di tingkat regional maupun global.” 

Dirinya Pun menegaskan bahwa pengembangan infrastruktur kawasan tidak bisa dilakukan secara parsial. “Melalui pembangunan sistem infrastruktur terpadu dan perluasan jaringan transportasi massal, kami membuka peluang kolaborasi strategis dengan pemerintah maupun pelaku industri swasta lainnya” ujarnya. 

“Kemitraan multipihak ini menjadi kunci untuk menghadirkan moda transportasi yang adaptif, terintegrasi, dan berkelanjutan—sehingga Jababeka mampu mengakomodasi kebutuhan mobilitas jangka panjang dan dinamika pertumbuhan kawasan.” 

Dirinya pun menegaskan bahwa hal ini tidak dapat dijalankan sendiri-sendiri. Upaya meningkatkan integrasi transportasi di Kota Jababeka kini memasuki tahap lebih konkret. Pada Jumat, 21 November 2025, dilakukan kunjungan lapangan bersama jajaran Kementerian Perhubungan dan pengembang kawasan industri untuk meninjau rencana pengembangan kabupaten bekasi dan sekitarnya serta memastikan kesesuaian konsep integrasi jaringan transportasi. Langkah ini memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dalam percepatan implementasi kawasan TOD khususnya di Jababeka sebagai bagian dari kawasan strategis nasional. 

Dalam kegiatan tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Ditjen Intram) hadir untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan kawasan, pergerakan mobilitas masyarakat, serta peluang penguatan layanan transportasi publik yang dapat mendukung kelancaran aktivitas penghuni dan pekerja di kawasan Cikarang. Pertemuan ini memberikan kesempatan bagi Ditjen Intram untuk memperoleh input dan kondisi lapangan yang dapat menjadi bahan pemetaan kebutuhan transportasi publik di wilayah tersebut.

“‎Kami mengapresiasi pengembangan kawasan Jababeka dan berbagai inisiatif yang telah dilakukan untuk memperkuat aksesibilitas layanan transportasi publik,” ujar Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda, Risal Wasal. 

“Informasi terkait pola perjalanan masyarakat, perkembangan moda transportasi, dan rencana integrasi kawasan menjadi masukan penting bagi kami dalam pemetaan kebutuhan mobilitas di wilayah Cikarang Raya.”

“Kami melihat potensi besar bagi peningkatan kemudahan mobilitas masyarakat melalui konektivitas antarmoda yang mulai terbangun di Jababeka. Kami terbuka untuk melanjutkan pembahasan teknis bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan kawasan guna melihat peluang sinergi ke depan, apabila dibutuhkan,” tambah Risal.

Audiensi ini menjadi forum pertukaran informasi dan perspektif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pengelola kawasan terkait dinamika mobilitas masyarakat serta peluang penguatan konektivitas di masa mendatang. 

Kota Jababeka kini didukung berbagai moda transportasi publik yang memudahkan mobilitas masyarakat, seperti AO Shuttle melayani perjalanan langsung ke sejumlah titik strategis di Jakarta, termasuk rute terbaru dari Hollywood Junction menuju AEON Deltamas. Selain itu, Damri mengoperasikan rute Jababeka–Bandara Soekarno-Hatta, sementara Primajasa menghubungkan Jababeka dengan Bandung. Integrasi kawasan juga diperkuat oleh layanan feeder modern Swatantra S01 dengan rute Stasiun Cikarang–President University, Kota Jababeka. Kehadiran KRL Cikarang dan layanan BISKITA yang terkoneksi dengan LRT semakin melengkapi aksesibilitas transportasi di Jababeka.

Di sisi lain, pembangunan infrastruktur transportasi berskala besar turut berlangsung, seperti proyek MRT Fase III Cikarang–Balaraja dan Pengembangan Commuter Line dari Cikarang ke Cikampek, yang kelak akan menjadi penghubung penting sistem mobilitas regional dan mempercepat perpindahan antar wilayah dari koridor barat – koridor timur Jakarta. 

Dari perspektif operasional bisnis, Kota Jababeka didukung infrastruktur kawasan yang matang. Cikarang Dry Port berperan sebagai pusat logistik terpadu yang meningkatkan efisiensi rantai pasok dan mempermudah proses distribusi. Lokasi Jababeka yang strategis—dekat dengan Pelabuhan Patimban dan Bandar Udara Kertajati—menjadi nilai tambah bagi perusahaan yang membutuhkan akses distribusi cepat, terukur, dan berkelanjutan.

“Dengan peningkatan infrastruktur transportasi, logistik, dan jaringan pendukung kawasan, Jababeka tidak hanya menghadirkan efisiensi mobilitas dan operasional industri, tetapi juga membangun lingkungan kota yang layak huni dan modern. Kami yakin upaya ini akan memperkuat kepercayaan investor sekaligus memberikan nilai tambah bagi para penghuni yang menginginkan kualitas hidup yang baik, aman, dan berkelanjutan.” Tutup Ivonne

Related Articles

Stay Connected

20,826FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles