Jabatan Ketua DPRD Kab Bekasi, Sunandar Siap Jika Sudah Diputuskan Partai
GUE JABAR | KABUPATEN BEKASI – Disebut-sebut namanya sebagai salah satu kandidat Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Sunandar menyerahkan dan menunggu proses penetapannya berjalan sesuai mekanisme internal partai. Jika ditunjuk, ia mengaku siap untuk mengemban tugas tersebut.
Sunandar, politisi asal Cikarang Selatan yang pernah berpengalaman menjabat Ketua DPRD pada 2017. Dia menggantikan posisi Eka Supriatmaja yang kala itu mencalonkan diri sebagai Cawabup Bekasi.
Sunandar bukan politikus kaleng-kaleng, pria berkacamata ini beberapa kali menjabat sebagai ketua Komisi di DPRD Kabupaten Bekasi.
”Sebagai kader partai untuk ditugaskan dimanapun kita harus siap,” katanya.
Sebagai partai pemenang di Pemilu 2024 Golkar berhak mendapatkan kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi pada periode 2024-2029, sejumlah nama sudah mencuat dengan berbagai latar belakang untuk duduk sebagai ‘dirigen’ di lembaga legislatif.
Nama-nama mentereng yang muncul ke permukaan diantaranya adalah Sunandar, sosok ini pernah duduk sebagai Ketua DPRD periode 2014-2019. Nama berikutnya salah Novy Yasin, adik dari mantan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, Novy juga dinilai memiliki pengalaman cukup mumpuni lantaran duduk sebagai Wakil Ketua DPRD pada periode 2019-2024.
Namun, nama lain juga memiliki latar belakang mentereng adalah Ade Sukron yang diketahui memiliki karir organisasi cukup mumpuni. Ade Sukron juga dikenal memiliki kedekatan dengan DPP partai Golkar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bapilu DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Son Haji mengatakan pimpinan DPRD diprioritaskan untuk para pimpinan partai terlebih dulu. Kemudian untuk suara terbanyak nanti akan dibicarakan dengan pimpinan partai setempat untuk diakomodir di dalam Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
“Itu informasi yang saya dengar saat satu forum dengan Ketua DPD. Dalam forum itu ada yang menanyakan,” Son haji Kamis (20/3/2024).
Lanjut Son haji, belum ada petunjuk tertulis aturannya seperti apa, mekanismenya bagaimana, nanti penentu ketua dewan, kebijakan dari partai, dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi.
“Yang paling menentukan adalah DPP tingkat Pusat Partai Golkar, yang mengeluarkan keputusan final terakhir,”ungkapnya.
Namun ada satu nama pendatang baru, Caleg terpilih yang berasal dari arena tarung Dapil V Ade Sukron, yang mengancam posisi pimpinan dewan karena memiliki akses di DPP dan juga Jawa Barat.
“Ada kedekatan hubungan, karena selama ini pernah jadi staf ahli DPR RI. Jadi hubungan dengan DPP dan DPD Jabar juga dekat. Ada tiga nama yang berpeluang, Caleg terpilih dari Dapil 5, Dapil 6, dan Dapil 7,” ungkapnya.
Pada periode sebelumnya, untuk menetapkan nama-nama itu ada rapat pleno di tingkat Kabupaten Bekasi, yang ketika sudah mengerucut ke satu nama baru kemudian diusulkan ke DPD Jawa Barat. Misalkan DPD Jawa Barat setuju dengan hasil rapat pleno tersebut, berarti langsung diajukan ke pusat. Namun misalkan Jawa Barat punya nama lain, berarti ditambahkan nama lain yang usulan dari Jawa Barat. Sehingga dapat dipastikan mereka semua berpeluang.
“Sebenarnya mereka semua berpeluang, tinggal lobi-lobi sama aturan juklak juknisnya seperti apa,” ucapnya.
Berikut tiga nama politikus yang digadang-gadang tempati posisi Ketua DPRD
1. H. Sunandar : Bendara DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Perolehan Suara : 12.487
2. Novy Yasin : Sekertaris DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Perolehan Suara : 15.706
3. Ade Sukron Wakil Ketua Kaderisasi DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi Perolehan Suara : 12.477