
PK PMII UIN Bandung Gelar MAPABA RAYA, Ratusan Mahasiswa Ikut Serta
GUE JABAR || Bandung – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) secara virtual melalui Zoom Meeting selama empat hari, dari 17-20 September 2021 sebagai langkah komitmen untuk mendukung perkembangan jaman di tengah pandemi Covid-19 untuk tetap bersinergi melakukan kaderisasi.
MAPABA ini dihadiri oleh 300 peserta yang didominasi dari Komisariat UIN Sunan Gunung Djati Bandung serta sebagian dari Komisariat lain.
Menurut penuturan Ketua Pelaksana MAPABA, Asep Hilmi mengatakan “MAPABA virtual ini di desain sebagai format baru kaderisasi yang mengusung agenda kaderisasi berbasis disrupsi teknologi guna membuktikan pada khalayak umum bahwa PMII mampu bersinergi dengan mengikuti tantangan jaman”.
Dalam penuturan Amiq Fahmi selaku Ketua PMII Komisariat UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengatakan, “MAPABA virtual ini sebagai proses penjawantahan dari lima argumentasi kaderisasi untuk mengimplementasikan paradigma kritis-transformatif-kreatif guna membangun PMII yang progresif mengikuti tantangan di era disrupsi teknologi”.
“Dengan hadirnya proses MAPABA berbasis virtual pun mengikuti proses perkuliahan secara daring, namun sebagai pembeda secara kultural yang membentuk nalar intelektual organik bagi mahasiswa yang baru saja mengikuti MAPABA sebagai pembeda dalam ranah intelektualitas dan gerakan dengan mahasiswa lain yang dibentuk oleh teknologi saat ini”.
Dalam konsep MAPABA kali ini mengusung grand design yang diharapkan mencetak kader PMII yang kritis, agamis, nasionalis dan progresif mengakulturasikan budaya dengan disrupsi teknologi untuk mencetak demografi yang siap menghadapi kualitas masa depan Indonesia yang cemerlang.
Seperti yang dikatakan Shona Aji, SH selaku Ketua Cabang PMII Kabupaten Bandung mengatakan, “Prosesi MAPABA Virtual sebagai langkah lompatan jauh ke depan untuk mengejar ketertinggalan di era disrupsi teknologi dan proses penanaman nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan sesuai esensi dari aswaja yang mengikuti arus globalisasi pemanfaatan teknologi. Hal ini yang menjadi landasan ideologis bagi PMII untuk mendukung kemajuan dalam era revolusi industri 4.0 dan membuktikan bahwa PMII mampu menjawab tantangan jaman di tengah pandemi bergeser pada era digitalisasi mampu tetap melakukan ideologisasi dan mencetak kader-kader yang berkualitas, walaupun sebatas virtual saja”.
Secara kultural dalam proses MAPABA ini dikembalikan lagi ke rayonnya (tingkatan Fakultas) masing-masing sebagai basis pendidikan ideologis sesuai nilai-nilai yang ada di PMII, hal itu yang menjadi dasar proses MAPABA berlangsung untuk mencetak kader ideologis di era disrupsi teknologi yang semakin erat dengan penguasaan media.
Reporter : Novian Ramadhan